Selasa, 31 Januari 2023 di Yayasan Al Hawthah Al Jindaniyyah, Jl. Pesantren No.17, RT.1/RW.1, Tajur Halang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Mengadakan acara khatam Kitab Shahih AL-Bukhari, yang diawali dengan arak-arakan dari depan Musholla sampai ketempat acara, Kitab Shahih Bukhari ini adalah hadist paling fenomenal yang diakui kesahihanya oleh umat islam seluruh dunia, Alhamdulillah sudah dikhatamkan pembacaannya oleh pengasuh Yayasan Al Hawthah Al Jindaniyah Al Habib Ahmad bin Novel bin Jindan bersama para santri dan jamaah yang ikut hadir dalam acara tersebut. Pembacaan kitab tersebut sudah dimulai dari sebulan yang lalu dari awal masuknya Bulan Rajab, tradisi pembacaan kitab Shasih Bukhari sudah berlangsung sejak dahulu dari generasi ke generasi.
Menurut Habib Salim bin Abdullah bin Umar asy-Syatiri, tradisi pembacaan Kitab Shahih Al-Bukhari atau khatam Bukhari di kalangan Alawiyin dimulai dari kota Zabid, Yaman, semenjak ratusan tahun lalu para Habaib melakukan pembacaaan Shahih Al-Bukhari pada Bulan Rajab. Di Jakarta, majelis Kwitang Habib Ali Al Habsyi termasuk diantara majelis yang rutin melaksanakan pembacaan Kitab Shahih Al-Bukhari, seperti hal nya Sayyididil Walid Al Habib Novel bin Salim dulu telah mengadakan pembacaan Kitab Shahih Bukhari di Al Fachriyyah hingga sampai saat ini.
Yang membuat tradisi semacam ini adalah para ulama yang ada dikota Tarim dianataranya Al Imam Abdurahman bin Sulaiman Al Ahdan, dan juga sebelumnya adalah Al Imam Abdurrahman bin Ali Addiba’i, kenapa dibacakan kitab Bukhari di Bulan Rajab, karna awal masuknya Islam di Yaman pada Bulan Rajab, karna itu mebaca Kitab Shahih Al-Bukhari di Bulan Rajab sebadai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. Khataman Shahih al-Bukhari yang diinisiasi oleh seorang ulama alim ahli hadits dalam majelisnya. Beliau membacakan dan menjelaskannya di hadapan santri dan para pendengar yang hadir. Bentuk yang demikian ini biasanya dilakukan setiap hari atau setiap pekan secara rutin selama di Bulan Rajab. pembacaan Shahih al-Bukhari menjadi magnet tersendiri bagi pecinta ilmu utamanya di sesi bacaan hadits-hadits akhir (khataman).Tidak sedikit dari majelis-majelis khataman tersebut, diakhiri dengan mendengarkan qasidah pujian untuk Nabi, sahabat atau para imam dan ulama, serta mauidoh hasanah dan perayaan khusus dengan jamuan makanan.
Komentar