Maulid Nabi
Muhammad Saw di Pondok Pesantren Al Hawthah Al jindaniyyah Selasa 24 Rabiul
awal 1445 H/ 10 Oktober 2023 Pukul 7.00 Wib. Peringatan Maulid Nabi adalah
sebuah momen bersejarah dalam Islam yang dirayakan pada bulan Rabiul Awal dalam kalender Hijriah. Ini adalah
wujud cinta kasih umat Islam kepada Nabi Muhammad Saw.
Peringatan
maulid di awali dengan Rauhah bersama Habib Ahmad bin Jindan beserta
para Habib dan Ulama, di kediaman Ustazd Firdaus. Rouhah berjalan dengan sangat
Khidmah, disini dibacakan qosidah – qosidah salaf dan juga dijelaskan tentang
syamail Nabi Muhammad SAW oleh Al Habib Ahmad bin Jindan. Disajikan juga dalam
rouhah ini tausyiah – tausyiah yang penuh dengan kedamaian diantaranya
disampaikan oleh Syekh Muhammad Al Khatib dari Hadramaut yang diterjemahkan
oleh Sayyid Muhammad bin Jindan dan berikutnya turut juga memberikan nasehat
Sayyid Muhammad bin Munzir Al Musawa.
Selepas
Rauhah para tamu habaib, ulama dan jamaah menuju ke panggung utama dengan arak-arakan. Diiringi dengan qosidah, arak
– arakan terasa sangat Khidmah dan para tamu pun sangat nikmat mengikutinya.
Setelah arak – arakan
para tamu pun masuk ke panggung utama dan memulai pembacaan kisah maulid Nabi
Muhammad SAW, dimana di bacakan maulid Ad Daiba’i yang dibacakan setiap
fasalnya bergantian oleh para habaib dan alim ulama lainnya. Di pertengahan
pembacaan kisah maulid dibacakan juga Tawasul Sayyidil Walid Al Habib
Abdurrahman bin Ahmad Assegaf yang dibawakan langsung oleh Al Habib Muhammad
bin Abdurrahman Assegaf.
Acara dilanjutkan dengan sambutan Al Habib
Ahmad bin Novel bin Jindan selaku pimpinan Pondok Pesantren Al Hawthah Al
Jindaniyah. Di dalam sambutannya beliau mengisahkan tentang Kaisar Hiraklius
yang bertanya kepada Abu Sufyan tentang Nabi Muhammad SAW. Tausyiah disampaikan
oleh Al Habib Jindan bin Novel bin Jindan dimana dalam tausyiahnya beliau
menyampaikan bahwa Sayyidina Ali bin
Abi Thalib mengatakan, “raihlah keberuntungan dengan ilmu, kamu akan hidup
abadi selama-lamanya. manusia mati, tetapi orang yang berilmu mereka tetap
hidup, yang mensupport ilmu mereka tetap hidup, tetap dikenang.”
”Mudah-mudahan
Allah libatkan kita di dalam kebaikan ini. Insyaa Allah, Ahlul Khair akan
selalu tetap ada dan mereka punya perhatian yang besar yang mencurahkan perhatian
mereka di dalam Pembangunan Al-Hawthah Al-Jindaniyah ini, Perhatian mereka
adalah untuk Nabi Muhammad dan kebaikan mereka adalah kebaikan yang mereka kerahkan
untuk kemaslahatan Ummat ini”. Ujar Habib jindan.
Maulid di
tutup dengan talqin, dzikir dan doa oleh Al Habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi
pimpinan Majelis Ta’lim Kwitang, setelah majelis maulid ditutup Al Habib Ahmad
mengajak beberapa habaib untuk peletakan batu yang pembangunan Masjid Asy Syekh
Abu Bakar bin Salim. Diantara habaib yang ikut adalah Habib Ali bin Abdurrahman
Al Habsyi Kwitang, Habib Mushin bin Idrus Al Hamid, Habib Ismed bin Abdullah Al
Habsyi, Habib Haidar bin Ahmad Al Hamid (cicit Habib Sholeh Tanggul) dan Al Habib
Jindan bin Novel bin Jindan.
Semoga peringatan
maulid ini dapat menambah kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW, lebih menghidupkan
sunahnya dan sering bersholawat kepadanya. Dan semoga apa yang di cita –
citakan Al Habib Ahmad bin Novel bin Jindan dalam membangun Pondok Pesantren Al
Hawthah Al Jindaniyah khususnya Masjid Asy Syekh Abu Bakar bin Salim dapat
segera terwujud
Komentar